Selasa, 09 Desember 2014

Cacar Air dan Bayiku

Cacar Air dan Bayiku

Cacar merupakan penyakit yang menyerang kulit korban berupa bintil-bintil yang berisi air dan gampang sekali menular pada orang lain. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama Herpes.

Saya ingin berbagi pengalaman istri saya ketika menderita penyakit ini beberapa waktu yang lalu. Saat itu saya baru pulang dari tempat kerja saya dan saya menemukan istri saya agak lemes dan kurang bersemangat sementara Balqish (putri ke-3 saya) waktu itu masih berumur sekitar 4 bulan dan masih mengkonsumsi ASI eksklusif dari umminya. Istri saya hanya bilang kalau agak kurang enak badan, saya tidak menemukan keanehan-keanehan lain. Istri saya hanya saya belikan multivitamin dan saya suruh makan yang teratur dan minum air putih yang banyak. Balqish sendiri tidak apa-apa dan tetap bersemangat seperti biasa, tertawa-tawa jika diajak bermain, demikian juga dengan abang dan kakaknya.

Hari ini hari Sabtu, besok Minggu saya ada tugas dari perusahaan untuk berangkat ke Jakarta untuk menghadiri acara perusahaan. Sabtu sore saya menemukan istri saya demam, walau temperatur tubuhnya tidak terlalu tinggi (38 derajat Celcius) namun cukup membuatnya menggigil. Pada waktu dia menyusui Balqish saya melihat ada satu bintil di area dadanya dan saya mulai curiga kalau istri saya terkena cacar air. Dengan sedikit agak ngotot saya paksa istri agar mau di bawa kerumah sakit, si dia paling gak mau kalau dibawa kerumah sakit, alasannya buanyaaaakkkkk.......

Tiba dirumah sakit langsung di cek sama dokter dan dipastikan bahwa istri terkena cacar, akhirnya sesuatu yang saya perkirakan dan tidak saya inginkan sebelumnya terjadi juga. Saya langsung kontek bos dan minta di gantikan dengan orang lain untuk berangkat ke Jakarta. Dokter pun meresepkan obat buat istri saya dan saya berkonsultasi dengan dokter tentang bayi kami, dokter menyarankan agar si kecil jangan berdekatan dulu dengan umminya karena penyakit ini bisa menular, dia menyarankan agar sikecil di kasi susu formula dulu sampai umminya sembuh. Kasian Balqish, sampai dirumah dia saya coba kasi susu formula sementara umminya dikarantina di kamar, kami berempat menempati kamar yang lain. Tapi Balqish nangis sejadi-jadinya karena dia tak mau minum susu formula dari botol, dia sempat diam sebentar lalu menangis lagi, bahkan umminya pun gak tahan dan menangis juga di kamar.

Saya bingung, disatu sisi saya kasihan dengan Balqish karena pasti dia kehausan dan lapar ingin menyusu dengan umminya, disisi lain saya juga khawatir dia ketularan umminya, apalagi bintik-bintik cacar pada tubuh umminya semakin bertambah banyak. Tak tahan rasanya hati saya mendengar putri bungsu saya menangis, akhirnya saya memutuskan agar Balqish disusui lagi oleh umminya, namun sebelum itu saya minta istri saya membersihkan area puting susunya agar di bersihkan terlebih dahulu dengan alkohol lalu dibilas dengan air hangat. istri saya memakai sarung tangan karet dan seluruh tubuhnya tertutup kain, dia lalu menggendong Balqish dan menyusuinya dengan air mata yang menetes di pipinya. Balqish langsung diam dan akhirnya tertidur pulas, mungkin karena capek nangis terus. 

Hari Senin saya bawa lagi kedokter untuk vaksinasi saya dan anak-anak dengan vaksin cacar. Saya, abang Aji dan kak Uti bisa di vaksin sementara Balqish ternyata tidak bisa karena umurnya belum 1 tahun. Agak kecewa juga namun mau apa lagi, akhirnya Balqish tetap disusui oleh umminya seperti biasa. Alhamdulillah sampai umminya sembuh, Balqish tak tertular penyakit cacar umminya.

Demikian sahabatku sekalian, semoga tulisan sederhana ini bermanfaat. Tujuan saya berbagi tulisan ini agar sahabat yakin bahwa penyakit menular seperti cacar ini bisa di cegah dengan memperhatikan kebersihan dan kesterilan. Dan yang paling penting adalah: " Tidak akan menular suatu penyakit tanpa izin Yang Maha Kuasa".

Sampai bertemu lagi di tulisan saya yang akan datang.....

Tidak ada komentar:

Baca juga dengan Feed