Minggu, 12 Oktober 2008

Etika Seorang Perokok

Topik ini sengaja saya tulis mengingat banyaknya masyarakat yang menghisap rokok di belantara nusantara ini. Secara jujur saya katakan bahwa saya juga seorang perokok dengan kategori sedang, akan tetapi saya tidaklah begitu egois sehingga saya tidak memperhatikan lingkungan tempat saya merokok. Saya belajar merokok ketika SMP karena terbawa oleh teman-teman yang setengah memaksa tak bosan-bosannya menawari saya rokok, dimulai dari "ketengan" sampai ketingkatper bungkus setelah saya duduk di bangku SMA.
Tapi disini saya tidak akan menceritakan sejarah merokok saya karena sejarah itu benar-benar tidak dapat saya banggakan. Tulisan ini akan berisi tentang Kategori Perokok, Etika Merokok dan Tipe Perokok.
Data yang didapat dari Dr. Paolo yang melakukan riset selama 7 tahun pada 123.000 orang perokok pasif di 10 negara di Eropa menyebutkan bahwa selama kurun waktu tersebut didapat 97 orang yang terkena kanker paru-paru, 20 orang yang mengalami penyakit gangguan pernafasan dan 14 orang yang meninggal karena rokok. Sementara di Indonesia sendiri, sesuai dengan data yang disampaikan oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta dalam peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia beberapa waktu yang lalu menyebutkan lebih dari 43% anak-anak Indonesia hidup serumah bersama perokok dan menjadi perokok pasif. Bayangkan sendiri hampir setengah dari semua anak-anak di Indonesia menjadi perokok pasif dan beresiko untuk mengalami kanker paru-paru, ISPA dan penyakit gangguan pernafasan lainnya yang bisa berakibat kematian.
APAKAH ANDA TERMASUK PEROKOK YANG PEDULI MASALAH INI? ATAUKAH ANDA HANYA TERMASUK ORANG YANG HANYA TAHU CARA MENGHISAP ROKOK?.
Untuk bahaya rokok sendiri tentu kebanyakan orang sudah mengetahuinya, termasuk anda sendiri. Jika anda belum tahu maka sebaiknya anda sekali-sekali cek di sini. Disini saya hanya akan menulis tentang adab atau etika yang seharusnya dimiliki oleh seorang "perokok yang baik".
Kategori Perokok
1. Tolerant
Si perokok bisa menempatkan diri dimana saja ia boleh merokok dan dimana ia harus menahan hasrat merokoknya. Jika ia berada di publik area maka ia akan mencari tempat dimana ia boleh merokok tanpa mengganggu orang lain yang bukan perokok, seperti Ruang Merokok (smoking room) atau ruang terbuka lain yang mana tidak ada orang lain yang akan terkontaminasi. Jika ia berada di area pribadi seperti di rumah, maka ia akan keluar dari dalam rumah (seperti teras) untuk merokok dan tidak akan merokok di dalam rumah selama di dalam rumah terdapat istri dan anak-anaknya yang akan menanggung akibat perbuatannya tersebut. Perokok Toleran ini biasanya tipe perokok ringan sampai sedang.
2. Selfish/Egoistis
Perokok yang tidak peduli tehadap lingkungan di sekitarnya, di publik area selama ia tidak di tangkap aparat karena merokok ( di beberapa tempat tertentu bebas asap rokok, anda akan di amankan jika tetap ngotot untuk merokok di tempat umum) maka ia tetap menyulut rokoknya, dikendaraan umumpun ia cuek dengan penumpang lain dan tetap membakar batang rokoknya, sambil menggendong si kecil buah hatinya sendiri, sebatang rokok menyala terselip di antara jemari tangannya, bahkan di kamarpun dimana anak dan istrinya sedang terlelap tidur ia dengan asyiknya menyalakan rokok sambil minum kopi. Pokoknya ia hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa peduli dengan keluarganya apalagi orang lain. Perokok Selfish ini biasanya dari kalangan menengah kebawah yang biasanya juga bertipe perokok berat sampai sangat berat.

Adab Merokok
  1. Jangan pernah merokok di dalam rumah yang ada manusia lain di dalamnya selain anda, apalagi rumah tersebut minim ventilasi.
  2. Jangan merokok di kamar, akan membuat kamar bau dan bahaya kebakaran.
  3. Jangan merokok di tempat umum yang banyak orang lain di sekitar anda, carilah tempat yang sepi terbuka atau bersam perokok lain di suatu ruangan khusus.
  4. Jangan pernah mempengaruhi orang lain untuk merokok dengan alasan apapun.
  5. Usahakan semaksimal mungkin anda merokok tidak dilihat oleh anak-anak anda, kerena biasanya anak akan meniru perilaku orang tuanya yang baik dan buruk.
  6. Jangan pernah merokok di angkutan umum seberapa besarpun hasrat anda untuk merokok kecuali semua penumpang adalah perokok dan sopir mengijinkan merokok.
  7. Usahakan tidak merokok sambil mengemudi karena selain polusi rokok dan polusi kendaraan bermotor juga akan menurunkan konsentrasi anda berkendaraan.
  8. Jangan pernah merokok ditempat-tempat yang ada tanda "Bebas Asap Rokok" karena jika anda tetap melakukannya berati anda mencari masalah dengan aparat.
  9. Jangan pernah "ngutang" hanya untuk membeli rokok.
Berikut adalah tipe-tipe Perokok:
  • Perokok Ringan : Merokok sekitar 10 batang per hari dengan selang waktu merokok 60 menit setelah bangun tidur.
  • Perokok Sedang : Merokok 11-21 batang per hari dengan selang waktu merokok 30-60 menit setelah bangun tidur.
  • Perokok Berat : Merokok 21-30 batang per hari dengan selang waktu merokok 6-30 menit setelah bangun tidur.
  • Perokok Sangat Berat : Merokok lebih dari 31 batang per hari dengan selang waktu merokok dibawah 5 menit setelah bangun tidur.
Nah, sekarang anda sudah dapat mengetahui dimanakah anda berada setelah membaca tulisan ini. Jika anda madih berada di kategori Selfish maka tak ada salahnya anda meningkatkan level anda menjadi Tolerant.
Tipe rokok anda juga bisa anda turunkan dari perokok sangat berat menjadi perokok sedang, dari perokok berat menjadi perokok ringan dan dari perokok ringan menjadi berhenti berhenti merokok. Percayalah, saya telah menghabiskan jutaan hanya untuk membeli rokok dan nafas saya juga 'ngos-ngosan' jika dibawa berlari. Di dalam hati saya terbersit keinginan kuat untuk berhenti merokok dan semoga esok atau lusa saya bisa mewujudkan cita-cita saya tersebut, amin.

Tidak ada komentar:

Baca juga dengan Feed